Membangun Personal Branding sebagai Penulis: Tips dan Trik

Membangun Personal Branding sebagai Penulis: Tips dan Trik (Anti-Mainstream) ala Sinergi Pilar Medika

Membangun personal branding sebagai penulis bukan hanya tentang memamerkan buku terbaru atau jumlah followers di media sosial. Ini tentang menciptakan identitas unik yang membuatmu menonjol di antara lautan penulis lain, seperti kunang-kunang di tengah kegelapan malam (atau mungkin lebih seperti durian di antara buah-buahan tropis, tergantung seleramu).

1. Kenali Dirimu (Lebih Dalam dari Sekedar Nama dan Alamat)

Sebelum kamu bisa membangun personal branding, kamu harus tahu siapa dirimu sebagai penulis. Apa genre tulisanmu? Apa gaya penulisanmu? Apa nilai-nilai yang kamu perjuangkan? Apa yang membuatmu berbeda dari penulis lain?

Jangan takut untuk menjadi diri sendiri, bahkan jika itu berarti kamu harus sedikit aneh atau eksentrik. Justru keunikan itulah yang akan membuatmu diingat oleh pembaca.

2. Ciptakan Platform Online yang Menarik (Tapi Jangan Norak)

Website, blog, atau media sosial adalah panggungmu untuk bersinar. Buatlah platform online yang menarik, informatif, dan mencerminkan kepribadianmu sebagai penulis. Jangan lupa untuk konsisten dalam mengunggah konten berkualitas, baik itu tulisan, foto, atau video.

Tapi ingat, jangan sampai platform onlinemu terlihat norak atau terlalu memaksakan diri. Jadilah diri sendiri, tapi versi online yang lebih rapi dan terawat.

3. Bangun Jaringan dengan Penulis dan Pembaca (Tapi Jangan Jadi Stalker)

Bergabunglah dengan komunitas penulis, hadiri acara-acara literasi, dan jangan malu untuk berinteraksi dengan pembaca di media sosial. Bangunlah hubungan yang baik dengan mereka, siapa tahu mereka bisa menjadi penggemar setiamu (atau bahkan agen rahasia yang akan menyebarkan berita tentang bukumu ke seluruh dunia).

Tapi ingat, jangan jadi stalker. Jangan terlalu memaksa atau mengganggu orang lain. Jadilah dirimu sendiri, tapi versi yang sopan dan menyenangkan.

4. Tulislah dengan Hati (Tapi Jangan Lupa Pakai Otak)

Tulisan yang bagus adalah tulisan yang ditulis dengan hati. Tapi jangan lupa untuk menggunakan otakmu juga. Perhatikan tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan. Jangan sampai tulisanmu penuh dengan typo atau kalimat yang membingungkan.

Ingat, tulisanmu adalah cerminan dirimu sebagai penulis. Jadi, buatlah tulisan yang berkualitas, informatif, dan yang paling penting, jujur.

5. Jadilah Ahli di Bidangmu (Tapi Jangan Sok Tahu)

Jika kamu menulis buku kesehatan, pastikan kamu memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang kamu tulis. Baca buku-buku referensi, ikuti seminar atau workshop, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli.

Tapi ingat, jangan sok tahu. Jika ada sesuatu yang kamu tidak tahu, akui saja. Jangan takut untuk mengatakan "saya tidak tahu", tapi tunjukkan bahwa kamu bersedia untuk belajar.

6. Jangan Takut untuk Berbeda (Tapi Jangan Terlalu Aneh)

Jangan takut untuk berbeda dari penulis lain. Tulislah tentang topik yang unik, gunakan gaya penulisan yang khas, atau bahkan ciptakan genre baru. Jadilah penulis yang berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

Tapi ingat, jangan terlalu aneh. Pastikan tulisanmu masih bisa dipahami dan dinikmati oleh pembaca. Jangan sampai keunikanmu malah membuat pembaca merasa bingung atau terasing.

Kesimpulan

Membangun personal branding sebagai penulis adalah proses yang panjang dan membutuhkan kesabaran. Tapi dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu bisa menciptakan identitas unik yang akan membantumu menonjol di antara lautan penulis lain.

Ingat, jadilah diri sendiri, tapi versi terbaik dari dirimu. Tulislah dengan hati, gunakan otakmu, dan jangan takut untuk berbeda.

Kata Kunci: personal branding penulis, tips menulis, membangun platform online, jaringan penulis, menulis buku kesehatan.

Diskusi